Latolato.live – Untuk menyalurkan hobi anak-anak dalam bermain latto-latto, Cendrawasih Pos dalam HUT ke-30 kali ini mengakomodir lomba latto-latto tingkat SD dan SMP. Menariknya, Dipta Erziathisar Sayuri siswa kelas II SD Kartika Jayapura ini mampu mengalahkan pesaing yang hampir mencapai 100 anak.
Pada Sabtu (04/03/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIT. Sejumlah anak-anak didampingi orang tua maupun guru sekolah, mulai berdatangan di Gedung Graha Pena Cepos di jalan Balai Kota Entrop. Dari tangan anak-anak ini, tak pernah berhenti dua benda bulat yang terus dibunyikan.
Suara khas latto-latto ini bersahut-sahutan, saat panitia mulai mendaftar ulang para peserta lomba latto-latto ini tercatat ada 95 orang terdiri dari siswa SD hingga SMP yang mendaftar. Pendaftar yang paling dominan mengikuti lomba latto-latto ini memang anak-anak SD se-Kota Jayapura.
Setelah usai daftar ulang, para peserta kemudian di bagian tiap kelompok 10 orang untuk mengikuti babak penyisihan. Namun sebelum itu, semua peserta melakukan pemanasan sekaligus parade latto-latto di halaman Graha Pena Papua.
Suara serentak latto-latto, menggema dimainkan anak-anak. Tidak hanya laki-laki, banyak juga anak perempuan yang ikut lomba ini. Dari babak penyisihan, dari setiap kelompok diambil satu anak yang bertahan paling akhir dengan latto-latto baik dari sisi ketahanan maupun style atau gaya yang harus dimainkan sesuai arahan juri. Setelah itu, masing-masing yang lolos babak penyisihan diadu dalam babak final.
Cuaca sangat terik, namun tidak mengurangi semangat dari 9 peserta yang berhasil lolos di babak final. Dari peserta babak final ini, dicari untuk juara 1,2,3 dan juara harapan 1,2 dan 3.
Dari babak final ini, satu persatu peserta berguguran, saat juri mengarahkan gaya bermain latto-latto. Paling susah, atau sering gagal saat perpindahan gaya helicopter, latto-latto banyak yang terkulai.
Suasana makin riuh, saat peserta tinggal 3 orang, salah satunya perempuan. Akhirnya, Dipta Erziathisar Sayuri, bocah laki-laki dari SD Kartika 61 Jayapura tampil sebagai juara.Semua tak mengira bahwa, anak dengan postur badan paling kecil ini yang bertahan paling terakhir dengan permainan latto-lattonya.
Saat dinyatakan sebagai juara, Dipta langsung mengangkat ke udara dan disambut tepuk tangan meriah para peserta dan penonton.
Saat ditemui, Dipta mengakui sangat senang dan bangga bisa menjadi juara 1 lomba latto-latto dengan penilaian ketahanan dan style. Anak yang baru duduk dibangku kelas II SD ini mengaku tidak berpikir untuk jadi juara, ia hanya ingin bermain latto-latto dengan abik.
Dipta yang tinggal di Menara Jaya Polimak, ia mengaku sebelum mengikuti lomba latto-latto di Cepos, sekolahnya terlebih dahulu melakukan seleksi dan diambil 5 terbaik untuk diwakilkan ikut lomba latto-latto di Cepos akhirnya bersyukur bisa menjadi juara 1.
“Saya belajar latto-latto sudah dari 1 tahun ini, saya bagi waktu antara sekolah dan main latto-latto di kamar mandi dan memainkannya dan di tempat tidur juga saya bawa,” katanya.
Dipta mengaku, hadiah juara 1 sebesar Rp 1.750.000 ia tidak tahu, karena yang mendaftarkan dari sekolah dan ia mengaku tetap berlatih memainkan latto-latto hingga bisa banyak gaya.
Baca Juga : Horor! Pocong Ngintip Cewe Memainkan Latto-Latto di Malam Hari