Latolato.live – Update pasangan suami istri (pasutri) yang di temukan tewas di Dusun Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten, Rabu (10/11/2023), kini sampel makanan dan minuman sudah di ambil polisi dari lokasi kejadian.
Sampel makanan dan minuman akan di periksa di laboratorium forensik (labfor) untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di ketahui, seorang perempuan pengungsi (39 tahun) di temukan tewas terbunuh bersama suaminya (Y) (37 tahun) atau pasutri di rumahnya, Rabu (11/10/2023). Di ketahui pihak keluarga menolak di lakukan autopsi sehingga memberikan pernyataan menerima kematian jenazah tersebut, kata Kepala Desa Tegalrejo, kata Poniman.
Kapolres Klaten AKBP Warsono mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan mendalam atas kematian pasangan tersebut, meski dari hasil pemeriksaan tidak di temukan tanda-tanda kekerasan.
“Kami terus melakukan penyelidikan mendalam, mengambil sampel makanan dan minuman dari lokasi. Nanti di kirim ke laboratorium forensik,” kata Warsono.
Pihaknya akan menunggu hasil sampel yang di kirim sebagai dasar penyelidikan lebih lanjut.
Ia menambahkan: “Saat ini tidak ada kecurigaan, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan sama sekali atau alasan lain.”
Namun, Warsono mengatakan pasangan tersebut memiliki riwayat penyakit tersebut. Y memiliki riwayat asma, sedangkan IDP memiliki riwayat hipertensi. Iptu Omar Mustafa dari KBO Satreskrim Polres Klaten menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Omar mengatakan, “Proses penyidikan masih terus berjalan, baik di TKP maupun di keluarga korban.”
“Kami juga memeriksa sampel makanan dan minuman di TKP dan membawanya ke laboratorium,” imbuhnya.
Alasan pemeriksaan sampel tersebut adalah untuk mencari bukti kuat terkait penyebab kematian pasangan tersebut.
Ia menyimpulkan dengan mengatakan: “Jika ada indikasi adanya racun atau zat berbahaya, bisa di jadikan acuan untuk (penyelidikan) lebih lanjut, dan ini tentu membutuhkan waktu.”
Baca Juga : Mahasiswi Unnes di Mal Paragon Bunuh Diri di Semarang