Latolato.live – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman mencatat per 10 Maret 2023 jumlah kasus Lumpy Skin Disease (LSD) atau populer dengan sebutan penyakit latto-latto mencapai 1.088 kasus. Ternak yang sakit 1.046 ekor, sembuh 23 ekor, potong paksa 9 ekor, dan mati 10 ekor.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mencatat kasus ternak sakit berasal dari Kapanewon Berbah 35 kasus, Cangkringan 34 kasus, Depok 8 kasus, Gamping 44 kasus, Godean 44 kasus, Kalasan 52 kasus, Minggir 132 kasus, Mlati 96 kasus, dan Moyudan 145 kasus.
Selanjutnya Kapanewon Ngaglik 48 kasus, Ngemplak 12 kasus, Pakem 30 kasus, Prambanan 28 kasus, Seyegan 112 kasus, Sleman 161 kasus, Tempel 55 kasus, Turi 10 kasus sehingga total ternak sakit 1.046 kasus. Dari data ini Kapanewon Sleman menjadi penyumbang kasus tertinggi.
“Upaya pencegahan dengan gerakan kebersihan kandang ternak, vaksinasi, dan pengobatan ternak sakit,” ucapnya di hubungi, Senin (13/3/2023).
Menurutnya sampai saat ini jumlah ternak yang sudah di vaksin sebanyak 1.657 ekor. “Kami juga melakukan komunikasi untuk vaksin tambahan karena hewan rentan LSD juga banyak. Semoga segera ada dropping lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Sleman fokus pada kasus LSD. Salah satu langkah pengentasan kasus LSD yakni dengan pemberian obat gratis bagi ternak yang terjangkit penyakit lato-lato ini.
“Kami fasilitasi obat gratis untuk tiap ternak yang sakit LSD dan stoknya sudah ada di semua Puskeswan,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan ada 4 jenis obat yang di sediakan secara gratis yakni multivitamin, anti radang, antibiotik, dan antihistamin. Selain obat, Pemkab Sleman juga mengupayakan vaksin LSD lewat bantuan dari Kementerian Pertanian.
“Untuk vaksin kita sudah mengajukan 3.000 dosis dan kemungkinan kita tambah lagi pengajuannya. Kalau sampai hari ini yang di berikan baru sekitar 1.300 dosis,” ucap Kustini.
Baca Juga : Sekelompok Pemuda Dilaporkan Polisi, Ngopi Sambil Main Latto-Latto