Latolato.live – Ratusan ekor sapi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau lebih umum dikenal dengan nama penyakit lato-lato.
Kepala Bidang (kabid) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati mengungkapkan, untuk sementara tercatat ada 112 ekor sapi milik peternak di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding-Tuban yang telah terjangkit penyakit itu.
“Jumlah tersebut belum termasuk dari peternak yang belum melaporkan sapinya yang terjangkit,” ungkapnya, Sabtu (06/05/2023).
Pihaknya juga telah melakukan upaya pemeriksaan dan penanganan terhadap 112 ekor sapi yang telah dilaporkan terjangkit penyakit lato-lato, mulai dari pemberian antibiotik pada luka yang ditimbulkan oleh virus LSD, obat oral hingga injeksi.
“Hasilnya tidak ditemukan penyakit lain, sapi-sapi itu hanya terjangkit virus LSD,” lanjutnya.
Ratusan ekor sapi yang telah dilaporkan terjangkit penyakit lato-lato tersebut kebanyakan yang masih berusia dini, atau biasa disebut ‘padet’, dan sapi yang sudah berusia tua.
Menurutnya virus yang telah menjangkiti sapi itu bila ditangani dengan baik dan benar, maka dapat dipastikan akan sembuh.
Sebaliknya jika salah dalam menangani dapat berakibat fatal, seperti kematian.
“Banyak yang mati karena sapinya malah dimandikan,” imbuhnya.
Pihaknya pun menghimbau kepada peternak agar proaktif dengan melapor kepada petugas jika mendapati sapi mereka terserang LSD, dengan menghubungi nomor 081233931917.
Sementara itu, Sukran, pemilik sapi mengatakan, sapinya yang terkena penyakit lato-lato seperti lemas dan tidak nafsu makan.
“Lemas, makannya dikit dan kulitnya bentol-bentol,” pungkasnya.