Latolato.live – Industri percetakan merupakan penghasil emisi karbon yang signifikan karena konsumsi energi dan produksi limbahnya. Oleh karena itu, para pelaku industri percetakan di dorong untuk menerapkan inovasi dan inisiatif yang lebih ramah lingkungan.
Lebih lanjut, Polaris Market Research memperkirakan pasar percetakan komersial global akan mencapai US$574,12 miliar pada tahun 2030. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 2,4 persen dari US$466,64 miliar pada tahun 2021.
Pelaku industri, seperti Epson, telah berupaya mengatasi tantangan sosial yang di sebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim. Yasunori Ogawa, Presiden dan CEO Seiko Epson Corporation, mengatakan pihaknya memiliki visi untuk mencapai keberlanjutan dengan menggunakan teknologi terbarukan.
Salah satu inovasi mereka adalah PaperLab. Ini adalah sistem pembuatan kertas kantor yang menggunakan teknologi serat kering khas Epson, yang berarti tidak menggunakan air selama prosesnya, tidak seperti metode daur ulang kertas tradisional. Teknologi ini tidak hanya mengurangi limbah kertas tetapi juga menghemat sumber daya air.
Karena kertas merupakan komponen utama industri percetakan, perhatian terhadap pelestarian ekosistem semakin meningkat. PaperLab Epson memainkan peran penting dalam hal ini. Teknologi ini tidak hanya mendaur ulang kertas tetapi juga menambah nilai baru melalui daur ulang. Epson juga menjajaki penerapan teknologi serat kering selain kertas, bekerja sama dengan beberapa mitra.
Teknologi pencetakan bebas panas Epson juga mengonsumsi lebih sedikit energi, karena tidak bergantung pada panas untuk pemanasan. Teknologi ini berkontribusi besar terhadap konservasi energi.
“Kami ingin mengambil langkah nyata untuk mengurangi emisi langsung sebesar 44 persen pada tahun 2025 melalui teknologi pencetakan bebas panas. Yang menggunakan energi jauh lebih sedikit karena tidak memerlukan pemanasan,” kata Ogawa, pada Minggu (15/10/2023).
Seiring dengan meningkatnya penyampaian informasi digital, percetakan komersial juga telah memasukkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas cetak, dan komputasi spasial telah menjadi bagian integral dari proses tersebut. Teknologi seperti augmented reality, virtual reality, dan mixed reality memungkinkan kolaborasi hands-free antara teknisi yang bekerja di lokasi dan para ahli yang bekerja dari jarak jauh.
Epson bukan satu-satunya perusahaan yang berinvestasi pada solusi pencetakan berkelanjutan. Produk inkjet komersial menjadi semakin populer karena konsumsi energi dan emisi karbonnya yang rendah, serta kualitas udara yang bersih karena tidak mengeluarkan debu tinta.
Misalnya, perusahaan pengemasan dan kertas, DS Smith, telah memasang printer inkjet EFI mono LED enam warna Nozomi C18000 Plus di Lisbon, Portugal, menghemat waktu dalam hal pemasaran namun memberikan kualitas cetak yang setara dengan pencetakan offset tanpa laminasi kertas.
Baca Juga : Sampel Makanan-Minuman Diperiksa Labfor, Pasutri Klaten Tewas Berpelukan