Latolato.live – Saat ini konspirasi latto-latto kini ramai jadi perbincangan di Twitter. Banyak yang menyebutkan mainan viral tersebut merupakan konspirasi dari remason dan illuminati. Sontak saja, netizen Indonesia tak tinggal diam dengan kabar tersebut.
Banyak yang merespon kocak adanya unggahan tentang konspirasi latto-latto ini. Sebuah akun Twitter @PolJokesID turut mengunggah cuitan dalam sebuah thread atau utas.
Sejak 7 Januari 2023, utas tersebut sudah ramai jadi perbincangan. Bahkan sudah dilihat tiga juta kali oleh pengguna akun Twitter, pada Senin (09/01/2023). Kabar ini cukup mencengangkan, pasalnya mainan latto-latto ini tengah viral dimana-mana.
Nyaris disetiap daerah di Indonesia diramaikan dengan suara latto-latto. Sampai akhirnya muncul sebuah konspirasi latto-latto.
@PolJokesID dalam utasnya mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan sebuah chat yang beredar. Terlihat sebuah pesan yang bertuliskan tentang arti dari kata latto-latto. Tak hanya itu juga, ada sebuah gambar latto-latto yang dihubung-hubungkan dengan segitiga mata satu.
“Ternyata latto-latto itu teori konspirasi Remason dan Illuminati gaes. Lato artinya… Waspada gaes,” tulis pesan tersebut.
Melihat utas tersebut, netizen pun memberi respon beragam. Kebanyakan bahkan banyak yang tidak percaya dengan adanya konspirasi latto-latto ini.
Terlebih saat ini latto-latto tengah viral dan dianggap sebagai mainan pada umumnya.
@Esp***en_ma**: Oy min, singkirkan barang bukti. Jangan sampe fakta ini masuk grup wa keluarga….
@ad**qua17: Teori konspirasi Lato-lato sebuah rencana gelap elitis global menguasai Indonesia
@spr****gtrrr_: Sejak kapan bahasa makassar jadi teori konspirasi global !!!!!!!!!
@Salman_0812: Kegoblokan Unfaedah. Latto’ berasal dari bahasa Makassar artinya bunyi (bunyi jitak), Kalau bahasa Bugisnya Metto’. Kandatto’ (Jitak). Jadi latto’2 itu bunyi-bunyian.
@Va***aIlIa: Wah baru menyadari bahwa latto latto itu adalah simbol imunisasi.
Fenomena permainan latto-latto ini tak lepas dari unggahan di media sosial, sehingga menginspirasi banyak orang untuk memainkannya.
Di tengah ketenaran latto-latto, muncul beberapa unggahan berisi penjelasan teori konspirasi yang tersembunyi di balik permainan itu.
Teori-teori konspirasi ini banyak dibagikan melalui grup WhatsApp dan Facebook. Bentuk latto-latto saat dimainkan yang menyerupai segitiga disebut melambangkan freemason dan iluminasi.
Meski banyak yang menganggapnya candaan, mengapa teori-teori konspirasi ini kerap muncul, khususnya pada hal-hal yang viral?
Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono mengatakan, kemunculan teori konspirasi ini biasanya bertujuan untuk mengingatkan tatanan yang ada akan tergantikan oleh tatanan baru.
Karena itu, teori ini kerap muncul dengan memanfaatkan momen-momen yang sedang banyak dibicarakan. Ia menjelaskan, adanya teori konspirasi ini merupakan bentuk kecemasan sekelompok orang atau rasa traumatik dunia terkait kekuatan-kekuatan baru yang mampu mengendalikan dunia.
“Itu selalu dijadikan traumatik dunia bahwa ada kekuatan-kekuatan tersembunyi dan mengorganisir secara diam-diam, kemudian akan berbalik menguasai dunia,” kata Drajad , pada Minggu (8/1/2022).
“Traumatik inilah yang mengekalkan bahwa seseorang harus peduli dengan teori-teori konspirasi,” sambungnya.
Kendati demikian, ia menganggap permainan latto-latto kurang masuk akal jika dihubungkan dengan teori konspirasi.
Drajat menuturkan, teori konspirasi dan sejenisnya ini sangat populer dan berkembang secara cepat karena penjelasannya yang sederhana.
Menurutnya, basis teori konspirasi sebenarnya hanya pada kepercayaan atau pemahaman bahwa dunia dikendalikan oleh kekuatan terorganisir yang tidak tampak. Biasanya, hal ini disematkan pada organisasi-organisasi seperti freemason atau iluminasi.
“Jadi lebih mudah dipahami, sehingga lebih gampang tersebar dan dimengerti orang-orang awam, makannya teori-teori ini bisa cepat muncul dan menarik perhatian orang,” jelas dia.
“Kalau di kasus latto-latto ini bukan untuk itu, tapi seperti penunggang gelap untuk mendompleng viralnya latto-latto kemudian dijadikan satu alat untuk mengingatkan kembali tentang teori konspirasi itu,” pungkasnya.
Baca Juga : Pro dan Kontra Latto-Latto : Belajar Terganggu, tapi Bisa Lepas Gadget